CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 21 November 2008

Wall-e Muvie


Film animasi ini selain sangat menghibur juga komunikatif walaupun sebagian besar film berlangsung tanpa dialog. Namun gerakan dan tingkah laku para robot dalam film ini sudah menjelaskan apa yang mereka lakukan. Walaupun ada sejumlah kekurangan yang tak masuk akal secara fisika, tapi hal itu tidak menjadi masalah karena tujuannya lebih untuk menghibur sekaligus memberi himbauan pada manusia. Menjaga lingkungan dan mengelola sampah adalah pesan utama dalam film ini, yang kedua tentang interaksi sosial dan kegiatan fisik serta tidak bergantung sepenuhnya pada mesin dan robot dalam kehidupan kita.

PERINGATAN!!! Bagi yang belum nonton dianjurkan tidak membaca karena ulasan berikut penuh berisi spoiler :)

Di bumi 700 tahun setelah abad ke-22, Wall-E atau Waste Allocation Load Lifter Earth-Class (Robot pengurus sampah, Kelas-Bumi) adalah satu-satunya robot yang masih berfungsi dari seluruh robot sejenis. Cuma ditemani seekor kecoa, dia mengurus dan mengatur sampah menjadi tumpukan. Sore hari dia kembali ke rumahnya yang penuh diisi barang-barang yang menurutnya menarik atau suku cadang tubuhnya bila dia mengalami kerusakan.

Wall-E juga suka menonton video kaset - ya video kaset, bukan disc dvd – dengan film tentang manusia menari, menyanyi, saling jatuh cinta dan berpegangan tangan. Karena hanya sendirian dan suka melihat film tersebut, Wall-E berubah jadi punya kepribadian dan pikiran seperti manusia, merasa kesepian dan ingin bersentuhan dengan mahluk lain selain kecoa sahabatnya.

Suatu hari datang roket dan keluar sesosok robot bernama EVE atau Extra-terrestrial Vegetation Evaluator (robot luar angkasa peninjau kehidupan) yang bertugas mencari bentuk kehidupan di bumi. Wall-E tertarik dan ingin berkenalan. Akhirnya mereka saling berinteraksi dan waktu Wall-E menunjukkan sebuah tumbuhan, EVE secara otomatis mengambil contoh kehidupan itu dan langsung berada dalam keadaan statis.

Walau tak mendapat respon, Wall-E terus berinteraksi dengan EVE sampai akhirnya roket yang sama datang lagi mengambil EVE. Wall-E tak rela kehilangan sahabat barunya dan ikut pergi bersama roket itu. Ternyata roket itu menuju ke pesawat raksasa bernama AXIOM, tempat tinggal manusia selama 700 tahun sementara robot-robot di bumi mengurus dan membersihkan sampah yang sudah tak bisa ditanggulangi, juga karena lingkungan bumi sudah tak bisa dihuni mahluk hidup.

Kelucuan dan keseruan muncul di sini, terutama akibat ulah Wall-E yang hendak menyelamatkan EVE. Robot-robot lain serta kehidupan manusia jadi berubah gara-gara tindakan Wall-E demi mencari EVE. Wall-E dan EVE lalu sampai ke tempat kapten kapal yang didampingi Autopilot untuk memberi laporan adanya bentuk kehidupan di bumi. Tapi rupanya Autopilot punya perintah rahasia untuk mencegah kembalinya AXIOM dan manusia ke bumi hingga menyulitkan kapten kapal, EVE dan Wall-E.

Akhirnya setelah melalui kesulitan, mereka berhasil kembali ke bumi dan manusia kembali menghuni bumi yang sudah ditinggalkan selama 700 tahun. Wall-E dan EVE serta robot-robot lain lalu membantu manusia mengelola bumi.

Untuk pertama kalinya – menurut saya – film kolaborasi Disney – Pixar ini menampilkan tokoh manusia sungguhan. Walaupun hanya muncul dalam bentuk rekaman video, tapi membuat film ini selain menarik juga masuk akal untuk menjelaskan latar belakang film. Sampah yang setiap hari kita buang lebih banyak daripada yang mampu diurus dan didaur ulang, baik oleh manusia maupun mesin. Film ini jelas sekali menunjukkan pesan terang-terangan kepada kita agar menjaga kelestarian dan kebersihan bumi, dan jangan sampai manusia terpaksa harus pergi dari planet sumber kehidupan satu-satunya.

Apalagi melihat kehidupan manusia di pesawat ruang angkasa hanya bergantung pada mesin dan menggerakkan mulut untuk bicara atau makan, kaki dan tangan hanya untuk menekan tombol dan memberi perintah pada robot, menunjukkan kalau sekarang pun kita sudah terlalu tergantung pada mesin, kurang kegiatan fisik, nyaris autis dan tak menyadari lingkungan sekitar kita.

Contohnya banyak manusia yang tak tahu kalau di depan mereka ada kolam renang atau bintang-bintang, atau orang yang diajak bicara ternyata persis di sebelah mereka. Bahkan karena gravitasi nyaris nol, membuat tubuh manusia berubah jadi melebar, gendut dan bulat, malas bergerak bahkan tidak bisa apa-apa kalau tidak dibantu mesin dan robot. Bukankah sekarang pun kita nyaris seperti itu? Contohnya malas olah raga dan lebih suka permainan virtual atau ber-sms dan ber-email ria. Walaupun memang praktis dan cepat, namun tak bisa dibantah kalau kita makin tergantung pada teknologi dan mesin.

Beberapa hal yang tidak masuk akal ada dalam film ini. Seperti manusia yang cepat sekali beradaptasi dengan gravitasi bumi bahkan sudah lancar berjalan setelah ratusan tahun duduk di kursi otomatis dan minim melakukan gerakan. Atau ketika ada badai pasir menerjang kota tempat Wall-E bertugas, tumpukan sampah-sampah yang dibuatnya tidak runtuh. Namun film ini tetap bagus walau ada banyak kejanggalan yang sebaiknya tidak saya sebutkan di sini agar bagi yang belum menonton tidak terganggu.

1 komentar:

cH@nZ_pU3 mengatakan...

rugi kalau gak nonton.....