CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 21 Mei 2009



CERN meminta Robert Langdon (Tom Hanks) untuk menginvestigasi sebuah pembunuhan dengan meninggalkan tanda sebuah kelompok bernama The Illuminati. Langdon mengetahui adanya rencana rahasia kelompok tersebut untuk membunuh empat orang Kardinal Roman Chatolic dan menghancurkan St. Peter Basilica saat sidang tertutup Paus diselenggarakan.

Film ini benar-benar membuat saya "wow".Film yang tidak mudah diprediksikan jalan ceritanya.Walaupun kebanyakan orang yang sudah membaca novelnya,tapi film ini masih tetep keren.

Pokoknya nyesel deh kalau nggak nonton......

from me,,
five thumbs to this film.

KNOWING


Tahun 1958, sekelompok pelajar sekolah dasar diminta untuk menggambar sesuatu dan disimpan dalam sebuah kapsul. Namun seorang gadis cilik misterius meletakkan sebuah kertas yang penuh dengan barisan angka-angka. Lima puluh tahun kemudian, murid-murid angkatan baru membuka kapsul tersebut. Kertas milik gadis cilik misterius itu jatuh kepada Caleb Koestler. Namun ayah Caleb, Prof. John Koestler, mulai menemukan kode-kode terselubung menyangkut tanggal, kematian dan koordinat dari musibah besar yang terjadi selama 50 tahun terakhir.

Film ini benar-benar membuat para penonton,khususnya saya menjadi merinding melihat kejadian-kejadian yang telah diprediksikan oleh gadis misterius itu.Sungguh nyata,sungguh mengerikan.Semua angka yang dia tulis menjadi kenyataan.

Hanya ada 3 kejadian yang ada pada angka tersebut yang belum terjadi.Ayah Calleb yang mengetahui itu berusaha untuk mencegah banyaknya korban jiwa.Berbagai macam cara ia lakukan untuk mencegah itu terjadi.Tapi apa daya,semua usahanya itu sia-sia.Kejadian itu benar-benar terjadi di depan matanya.

Subhanallah......
Saya tidak bisa berkata-kata ketika peristiwa terakhir yang telah gadis itu prediksikan akan terjadi.Apa yang akan terjadi?

KIAMAT!!!!

ya...
Itu yang akan terjadi.Disaat matahari yang semakin mendekati bumi.


Film ini sangat saya anjurkan untuk ditonton karena ikut mengingatkan kita tentang hari akhir.

Jumat, 17 April 2009


Diangkat dari blog yang ditulis sendiri oleh Raditya Dika, mengangkat cerita hidup Raditya (Raditya Dika) semasa ia kuliah di sebuah universitas di Adelaine, Australia.

Film ini sangat konyol,sangat menghibur, dan bisa membuat penontonnya tertawa.Apalagi pas adegan Edrik yang mau minta beras kpd si Raditya yang waktu itu dia mau kembali ke indonesia menemui kebo.Dengan begonya, Edrik ikut Raditya naik taksi.Saking o'onnya si Edrik,dia mau aja diturunin di jalan.Hari itu sudah gelap dan gak mungkin ada taksi yang lewat.hahahaha.......

pokoknya film ini keren bgt!!!!
Lucu dan sangat menghibur......^^

Sabtu, 28 Februari 2009



film ini bercerita tentang seorang anak perempuan yang mencari ayahnya yang tak ia ketahui sejak ia lahir.Ia mencari ayahnya karena ia akan melangsungkan pesta pernikahan.
Dibesarkan di sebuah pulau di Yunanai oleh seorang Ibu yang tak pernah mengatakan identitas sang ayah, seorang calon pengantin wanita mengundang tiga pria yang mungkin adalah Ayahnya ke perkawinannya

Film musikal ini dipenuhi oleh lagu-lagu hit ABBA

Sabtu, 07 Februari 2009

CRASH


Saya sangat menyukai film yang unik, dan Crash memang ternyata film yang unik. Mengangkat tentang diskriminasi dan keterasingan di kota Los Angeles. Alur ceritanya mengalir secara tidak terduga, menyajikan perbedaan ras dari berbagai sudut pandang masing-masing tokohnya. Selidik punya selidik, film yang dirilis tahun 2005 dan dibintangi oleh sederetan bintang papan atas seperti Matt Dillon, Sandra Bullock, Don Cheadle, dan Brendan Fraser ini ternyata berhasil menyabet 3 penghargaan Academy Awards untuk kategori Best Picture, Best Original Screenplay, dan Best Editing. Great (*)

Salah satu scene yang saya sukai adalah saat seorang anak kecil dengan berani memasang badan untuk melindungi ayahnya dari seorang penembak. Malam sebelumnya, sang Ayah berpura-pura mewariskan sebuah ‘jaket tak terlihat’ yang mampu melindungi puterinya dari peluru. Sang anak mempercayai warisan tersebut dan mengganggap dia bisa melindungi ayahnya dari peluru saat dia melihat ayahnya sedang terancam. Pistol berbunyi tepat saat sang anak memeluk ayahnya. Untungnya peluru yang dimuntahkan oleh pistol tersebut ternyata peluru kosong.

Anda yang menyukai film drama berkualitas, saya jamin akan terpesona oleh film yang disutradarai oleh Paul Haggins ini.